Artikel ini dipersembahkan khusus untuk penggemarnya abang saya, Bang Iwan Fals.
Untuk lihat keseluruhan lirik lagu, klik pada judul lagunya. Untuk menyembunyikan lirik lagu yang sebelumnya tersembunyi, klik pada lirik lagunya.
Ibu
Ini lagu yang membuat saya sedih, karena saya termasuk anak yang sering melawan orang tua, maafkan Ibu, ampunkan dosa saya ya Allah.
Ribuan kilo jalan yang kau tempuh
Lewati rintang untuk aku anakmu
Ibuku sayang masih terus berjalan
Walau tapak kaki penuh darah penuh nanah
Seperti udara kasih yang engkau berikan
Tak mampu ku membalas...
Ibu
Ibu
Ingin kudekap dan menangis dipangkuanmu
Sampai aku tertidur bagai masa kecil dulu
Lalu do'a-do'a baluri sekujur tubuhku
Dengan apa membalas...
Ibu
Ibu
Jendral Tua
Jendral tua photo di tengah keluarga
Tersenyum dingin memandang kamera
Istrinya mati, anak dan adiknya di penjara
Apa jadinya dan apa isi hatinya
Jendral tua masih tampan dan perkasa
Tersebar kabar banyak yang jatuh cinta
Oh medan laga, menganga minta digoda
Oh kuru setra, padang perang saudara
Jendral tua bererot jasa di dada
Menagih janji pada ibu pertiwi
Mungkinkah ia seorang prajurit sejati
Kalaulah iya, wah sungguh celaka
Jendral tua legenda hidup nyata
Ahli strategi jago sudah teruji
Melahap sepi, di dalam kamarnya sendiri
Masihkah ia, tergoda oleh dunia
Jendral tua semoga kuat imanmu
Tetaplah begitu dan tetap di situ
Cahaya itu, ingatkan aku pada bapakku
Tetap begitu, tetap di pertapaan sucimu 3x
Kembang Pete
Ku berikan padamu setangkai kembang pete
Tanda cinta abadi namun kere
Buang jauh-jauh impian mulukmu
Sebab kita tak boleh bikin uang palsu
Kalau di antara kita jatuh sakit
Lebih baik tak usah ke dokter
Sebab ongkos dokter disini
Terkait di awan tinggi
*
Cinta kita cinta jalanan yang tegar mabuk dipersimpangan
Cinta kita cinta jalanan yang sombong menghadang keadaan
Semoga hidup kita bahagia
Semoga hidup kita sejahtera
Semoga hidup kita bahagia
Semoga hidup kita sejahtera
Ku berikan sebuah batu akik
Tanda sayang batin yang tercekik
Rawat baik-baik walau kita terjepit
Dari kesempatan yang semakin sempit
Back to *
Kisah Sepeda Motor Ku
Hei bapak kopral saya datang mau lapor
Tadi malam waktu saya sedang molor
Telah kehilangan sepeda motor
Di rumah teman saya yang bermata bolor
Baik anak muda ku terima laporan mu
Tapi mengapa kau lapor hari sudah bedug lohor
Juga kenapa kau lapor
Kok hanya pakai celana kolor
Tunggu saja sebulan nanti bapak beri kabar
Sekarang engkau boleh pulang
Lama ku tunggu kabar dari bapak kopral
Kenapa nggak nongol-nongol
Sehingga gua dongkol
Lalu aku pergi menuju kantor polisi
Tapi nggak jadi
Sebab kabel listrik perut saya kortsleting
Oh kiranya
Saya lupa setor tadi pagi
Terpaksa sore hari saya baru pergi
Kontrol
Ternyata sepeda motor ada di garasi
Kantor polisi
Sudah tak beraki
Sudah tak berlampu
Tutup tengki hilang
Kaca spion kok melayang
Dia bilang waktu diketemukan
Sudah demikian
Memang tak beraki kok
Memang tak berlampu kok
Tutup tengki hilang
Kaca spion kok melayang
Bolehkah motor ini saya bawa pulang bapak kopral
Oh tentu saja boleh engkau bawa pulang
Asal engkau tahu diri
Mbok terima kasih
Air Mata
Di sini kita bicara
Dengan hati telanjang
Lepaslah belenggu
Sesungguhnya lepaslah
Sesuatu yang hilang
Sudah kita temukan
Walau mimpi ternyata
Kata hati nyatanya
Bagaimanapun aku harus kembali
Walau berat aku rasa kau mengerti
Simpanlah rindu mu jadikan telaga
Agar tak usai mimpi panjang ini
Air mata nyatanya
Sampai berapa lama
Kita akan bertahan
Bukan soal untuk dibicarakan
Mengalirlah 3x
Pak Tua
Kamu yang sudah tua apa kabarmu
Katanya baru sembuh katanya sakit
Jantung ginjal dan encok sedikit saraf
Hati-hati pak tua istirahatlah
Di luar banyak angin
*
Kamu yang murah senyum memegang perut
Badanmu semakin tambun memandang langit
Hari menjelang maghrib pak tua ngantuk
Istri manis menunggu istirahatlah
Di luar banyak angin
Pak tua sudahlah
Engkau sudah terlihat lelah oh ya...
Pak tua sudahlah
Kami mampu untuk bekerja oh ya...
Pak tua... o...
Back to*
Senandung Istri Bromocoroh
Nak berhentilah
Jangan sekolah bapakmu sudah tak kerja
Nak jangan menangis
Memang begini keadaannya
Pangkalan jatah di toko-toko dan di parkiran
Sudah bukan milik bapak lagi
*
Nak mari berdoa
Agar bapak selamat dari penembakan
Berita gencar
Di setiap lembaran koran
Tentang dibunuhnya para bromocorah
Maafkan bapakmu anakku
Yang tak bisa membesarkanmu
Jangan kau benci bapakmu
Entah bagaimana masa depanmu
Entah bagaimana hari depanmu
Oh anakku
Jangan kau ikuti jejak bapakmu
Back to *
Nak mari berdoa
Agar bapak selamat dari penembakan
Berita gencar
Disetiap lembaran koran
Tentang dibunuhnya para bromocorah
Maafkan bapakmu anakku
Yang tak bisa membesarkanmu
Jangan kau benci bapakmu
Entah bagaimana masa depanmu
Entah bagaimana hari depanmu
Oh anakku
Jangan kau ikuti jejak bapakmu
Bersambung di Kumpulan Lirik Lagu Bang Iwan Fals part 2 yah. Tapi kalau memang ingin cari sendiri yang lainnya bisa gunakan kata kunci lirik lagu bang iwan fals, nanti sama Mbah Google akan di hadirkan begitu banyaknya referensi.
Atau bila memang ingin cari lagu yang lebih spesifik bisa gunakan kata kunci lirik lagu judullagu bang iwan fals. Ganti judullagu dengan judul lagu Bang Iwan yang ingin di cari.